GAMBARAN POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN PNEUMONIA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD SEJIRAN SETASON TAHUN 2022
Gambaran Potensi Interaksi Obat pada Peresepan Pasien Pneumonia di Instalasi Rawat Inap RSUD Sejiran Setason Tahun 2022
Sulastri Widarsih
204840134
Program Studi Farmasi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
ABSTRAK
Latar Belakang: Pasien yang terdiagnosis pneumonia sedikitnya mendapatkan tiga jenis obat (polifarmasi) dalam satu resep yang terdiri dari terapi antibiotik dan terapi simptomatis. Polifarmasi dapat menyebabkan peningkatan potensi interaksi obat yang dapat mempengaruhi outcome klinis pasien.
Tujuan: Untuk mengidentifikasi dan mengukur persentase obat yang berinteraksi, persentase mekanisme interaksi obat, persentase tingkat keparahan interaksi obat dari resep yang terdapat pada rekam medis pasien dengan diagnosis pneumonia.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif non analitik dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif. Sampel yang digunakan adalah resep yang terdapat dalam rekam medis dan ditentukan secara purposive sampling. Analisis data menggunakan literatur yang digunakan untuk analisis data Medscape, Drug Interaction Checker (Drugs.com) dan Stockley Drug Interaction.
Hasil: Terdapat 81,25% resep dalam rekam medis yang berpotensi berinteraksi, dengan mekanisme interaksi terbanyak farmakodinamik 53,69%, dan tingkat keparahan terbanyak moderat 65,10%. Obat yang paling banyak berpotensi berinteraksi adalah seftriakson dan furosemid 3,57%.
Kesimpulan: Potensi kejadian interaksi obat berdasarkan resep yang ada dalam rekam medis 81,25%. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi terkait potensi interaksi obat yang mungkin terjadi secara klinis dan memberikan dampak negatif terhadap pasien.
Kata Kunci: Pneumonia, Interaksi Obat, Rekam Medis, Resep
Tidak tersedia versi lain