Text
HUBUNGAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN KEGEMUKAN PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GIRIMAYA KOTA PANGKALPINANG
ABSTRAK Hubungan Kebiasaan Makan dengan Kegemukan pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Girimaya Kota Pangkalpinang Linda Maulita Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
[email protected] Kegemukan dan obesitas merupakan keadaan gizi seseorang yang pemenuhan kebutuhannya melampaui batas normal (kelebihan) dalam waktu cukup lama. Dampak kesehatan pada usia balita sangat mempengaruhi dari keterbatasan kegiatan gerak tubuh, munculnya berbagai penyakit pernapasan, kurang percaya diri, terus merasa gerah (kepanasan), sedangkan bila kegemukan terus berlanjutan sampai usia dewasa maka berdampak kesehatannya bisa muncul berbagai penyakit, maturitas seksual lebih awal dan menstruasi sering tidak teratur. Menurut laporan Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang pada tahun 2013, wilayah kerja Puskesmas Girimaya Kota Pangkalpinang merupakan salah satu wilayah yang prevalensi kejadian kegemukan sebesar 10,4%. Angka itu cukup tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata kejadian status gizi lebih atau kegemukan di Kota Pangkalpinang sebesar 5,99%. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menilai hubungan kebiasaan makan dengan kegemukan pada balita di wilayah kerja kota pangkalpinang. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan jumlah sampel 53 orang balita yang terdaftar di buku Kohort. Teknik Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purvosive sampling. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 53 orang balita yang rata-rata dari berat badan balita sebesar 15,47 kg. Kebiasaan makan sumber energi yang sering dikonsumsi balita adalah nasi sebesar 100%, bahan makanan sumber protein hewani yang sering dikonsumsi adalah daging ayam sebesar 73,6%, bahan makanan sumber protein nabati yang sering dikonsumsi adalah tempe dan tahu sebesar 47,2%, bahan makanan sumber vitamin dan mineral yang sering dikonsumsi adalah bayam 56,6%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kebiasaan makan sumber energi (p=0,695 ; r= -0,055), kebiasaan makan sumber protein hewani (p=0,672 ; r=0,060), kebiasaan makan sumber nabati (p=0,081 ; r=0,242), dan kebiasaan makan sumber vitamin dan mineral (p=0,157 ; r=0,197) dengan kegemukan pada balita. Disarankan kepada pihak Puskesmas untuk meningkatkan partisipasi ibu yang mempunyai balita untuk aktif kembali ke Posyandu setiap bulannya agar dapat memantau berat badan balita dalam pencegahan kegemukan dengan mengontrol porsi makanan, kebiasaan makan dan membatasi konsumsi susu formula yang berlebihan.
Kata Kunci : Kebiasaan Makan, Kegemukan, Balita
Tidak tersedia versi lain