Text
HUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA MAHASISWI JURUSAN GIZI POLTEKKES PANGKALPINANG
ABSTRAK
Hubungan Asupan Zat Besi dan Vitamin C dengan Kejadian Anemia pada Mahasiswi Jurusan Gizi Poltekkes Pangkalpinang
Linda Irmawati
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
[email protected]
Kejadian anemia di Indonesia menunjukkan angka yang cukup tinggi. Hal ini terbukti dengan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 yang menunjukkan bahwa kejadian anemia pada remaja putri usia 13-18 tahun dan wanita usia subur pada usia 15-49 tahun masing-masing sebesar 22,7%. Menurut data Riskesdas (2007), prevalensi anemia di Provinsi Bangka Belitung untuk perempuan dewasa perkotaan sebesar 12,9%. Penyebab rendahnya kadar hemoglobin dalam darah salah satunya adalah asupan yang tidak mencukupi atau tidak adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menilai hubungan asupan zat besi dan vitamin C dengan kejadian anemia pada mahasiswi Jurusan Gizi Poltekkes Pangkalpinang.
Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik yang dilakukan secara cross sectional. Populasi adalah mahasiswi usia 17-20 tahun dengan jumlah sampel sebanyak 61 orang. Data asupan zat besi dan asupan vitamin C diperoleh dengan metode Semi Quantitatif Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Cara pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan Uji Korelasi Spearman.
Pada penelitian ini diketahui bahwa, tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan zat besi dan asupan vitamin C dengan kejadian anemia pada mahasiswi Jurusan Gizi Poltekkes Pangkalpinang dengan nilai p masing-masing adalah 0,158 dan 0,373.
Kata kunci : Anemia, asupan zat besi, asupan vitamin C, remaja putri.
Tidak tersedia versi lain